Nagari Tuo Pariangan

 

Selamat siang menjelang sore sahabat Blogger, jumpa lagi dengan Saya. Bahasan kali ini tentang sebuah desa yang terletak di lereng gunung Marapi, yang menyimpan berbagai keindahan, tempat bersejarah, dan pemandian air panas. Masyarakat setempat sering menyebut nagari ini dengan sebutan Pariangan. Kenapa Saya membahas ini? karena di Nagari inilah Ambo dibesarkan.

Pariangan merupakan nagari di kecamatan Pariangan, kabupaten Tanah Datar, provinsi Sumatera Barat. Nagari ini terletak di lereng Gunung Marapi yang memiliki lahan pertanian yang subur. Disini juga terdapat beberapa tempat wisata diantaranya pemandian air panas, kuburan panjang Dt. Tantejo Gurhano, batu tunggku tigo sajarangan, balai saruang, Rumah Gadang yang masih terawat dengan baik, dan masih banyak lagi.

Di nagari ini termasuk yang terbaik dalam menjaga rumah adat tradisional yang disebut Rumah Gadang, sehingga sampai sekarang masih banyak dijumpai terawat dengan baik. Pada nagari ini juga masih dijumpai surau, yang masih menjadi tempat untuk kaum muda-mudi untuk belajar mengaji.

Pada bagian tengah dari nagari ini masih berdiri sebuah masjid trasional yang cukup besar yang diperkirakan sudah ada di awal abad ke-19, di sekitar area masjid ini terdapat tempat pemandian air panas yang masih digunakan sampai sekarang. Masing-masing pemandian juga mempunyai namanya sendiri, ada namanya rangek tujuah, rangek gaduang, rangek ilia, rangek subarang, dan sebagainya. 
                                                           
                                                          Masjid Ishlah tampak dari luar

                                                   

Bagian dalam Masjid Ishlah Pariangan

Beberapa tempat pemandian disekitar area masjid

Di Pariangan juga terdapat situs prasejarah Kuburan Panjang Datuak Tantejo Gurhano. Dia merupakan tokoh arsitek pembuatan Balairu Sari - Tabek. Kuburan ini memiliki panjang kurang lebih 25,5 meter, unuiknya kuburan ini jika diukur berkali-kali ukurannya berbeda-beda itulah sebabnya disebut kuburan panjang, jika Anda tidak percaya silahkan buktikan sendiri, terletak 14 km dari kota Batusangkar di Nagari Pariangan, kecamatan Pariangan. 

Rumah Gadang di Pariangan juga masih terawat dengan baik, berikut beberapa foto yang saya jepret pakai handphone butut :

Ini adalah satu-satunya Rumah Gadang di Pariangan yang masih mempunyai Rangkiang atau tempat penyimpanan padi setelah panen.

Untuk generasi muda Minangkabau semuanya, peliharalah aset-aset berharga yang ada di Nagari kita masing-masing.

Sekian dulu dari saya hari ini, kalau ada yang salah mohon diberitahu ya!. Mudah-mudahan makin banyak pelancong dari luar maupun dalam negeri yang datang ke Pariangan, Ammiiieeeeennn.